Sabtu, 05 Juni 2010

9,1 % Penduduk Indonesia Belum Nikmati Listrik di 2019

Sabtu, 05/06/2010 15:52 WIB
9,1 % Penduduk Indonesia Belum Nikmati Listrik di 2019
Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance


Foto :detikFinance
Jakarta - PT PLN (Persero) menargetkan 90,9% penduduk Indonesia sudah teraliri listrik pada tahun 2019. Ini menunjukkan masih ada 9,1 % penduduk di
tanah air belum menikmati listrik pada tahun tersebut.

Berdasarkan data Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2010-2019 yang diperoleh detikFinance, Sabtu (5/6/2010), BUMN listrik itu memproyeksikan jumlah pelanggan PLN akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2010 menargetkan akan menambah jumlah pelanggan baru sebesar 1,06 juta pelanggan sehingga jumlah pelanggan listrik PLN pada tahun ini mencapai 42,1 juta.

Jumlah pelanggan PLN akan terus meningkat menjadi 66 juta pelanggan pada tahun 2019. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio
elektrifikasi sebesar 66,1% di tahun ini menjadi 90,9% pada tahun
2019.

Penetapan target tersebut dengan menggunakan asumsi jumlah penduduk sebesar 235,5 juta orang pada tahun ini menjadi 257,7 orang pada tahun 2019.

Perusahaan listrik pelat merah itu juga memperkirakan kebutuhan energi listrik pada tahun 2019 menjadi 327,3 Terrawatt Hour (TWh) atau tumbuh rata-rata 9,17 per tahun.

Sementara beban puncaknya mencapai 59.302 Megawatt (MW) atau tumbuh rata-rata sebesar 9,55% per tahun. Proyeksi ini ditetapkan dengan catatan pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut mencapai 6,1%. Pada tahun ini, BUMN listrik itu memprediksikan konsumsi listrik di tanah air mencapai 147,1 Twh dengan beban puncak sebesar 26.371 MW. (epi/gah)

Dua Direktur dan Kasubdit Mutasi Hakim Badilag Berganti

Jakarta l badilag.net

Promosi dan mutasi pejabat struktural Mahkamah Agung kembali bergulir. Di Ditjen Badilag, dua pejabat eselon II dan enam pejabat eselon III berganti. Mereka dilantik Sekretaris MA, Drs. H. Rum Nessa, MH, di Gedung MA, Selasa (25/5/2010).

“Promosi dan mutasi ini berdasarkan keputusan rapat Baperjakat. Sekretaris MA kemudian meminta pertimbangan pimpinan MA. Ini adalah hasil pertimbangan Ketua MA,” ujar Rum Nessa, ketika memberi sambutan.

Di tingkat eselon II Badilag, posisi Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama kini diduduki H. Sayed Usman, SH. Dia menggantikan Drs. H. Hidayatullah MS, MH, yang kini mendapat jabatan baru sebagai Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama.

Di level eselon III, posisi Kasubdit Mutasi Hakim dipercayakan kepada Sunarto, SH, MH. Dia berganti posisi dengan Arjuna, SH, MM, yang kini menjadi Kasubdit Pengembangan Tenaga Teknis Peradilan Agama.

Image
Suasana pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dipandu Sekretaris MA.

Masih di level eselon III, terjadi promosi-mutasi yang menyerupai pola segi empat. Drs. H. Razali M Yusuf, MM sekarang menjadi Kasubdit Syariah. Dia menggantikan Drs. Yusrizal, MH yang mendapat jabatan baru sebagai Kasubdit Peninjauan Kembali Perdata Agama. Yusrizal menggeser posisi Iis Nawangsari, SH yang kini ditempatkan sebagai Kasubdit Kasasi Perdata Agama. Posisi Iis ini sebelumnya diduduki Umiyati, SH, yang kini menjabat Kasubdit Tata Kelola—posisi yang sebelumnya ditempati Razali M Yusuf.

Sementara itu, H. Hasanuddin, SH., MH. yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Sarana Kerja pada Subdit Tata Kelola Ditjen Badilag, sekarang menduduki jabatan baru sebagai Kabag TU Biro Umum BUA MA-RI dan Hj. Jamilah Hanum, SH., MM. sekarang menempati posisi baru sebagai Kasubdit Kasasi Pidana Khusus, Ditjen Badan Peradilan Umum. Sebelumnya Hj. Jamilah Hanum, SH., MM. menduduki posisi sebagai Kasi Penelaahan Berkas Perkara PK.

Image

Formasi petinggi Badilag terbaru. Dari kiri: Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Sayed Usman, Sekretaris Badilag Farid Ismail, Dirjen Badilag Wahyu Widiana, Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama Hidayatullah MS, dan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Zuffran Sabrie.

Dirjen Badilag Wahyu Widiana menyampaikan selamat kepada para pejabat yang baru saja dilantik. “Saya dan teman-teman Badilag mengucapkan selamat datang kepada pejabat baru, dan terima kasih kepada pejabat lama atas segala pengabdiannya,” kata Dirjen.

Wahyu Widiana juga menepis rumor yang menyatakan promosi dan mutasi ini tidak berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. “Promosi dan mutasi ini semata-mata penyegaran saja. Ini bukan masalah jabatan basah atau kering. Kita terbuka saja,” ungkapnya.

Sayed Usman mengaku bahagia menduduki jabatan barunya di lingkungan peradilan agama. Meski terakhir kali mengabdi di Balitbang Diklat Kumdil MA, Sayed Usman sejatinya adalah warga peradilan agama.

“Mudah-mudahan saya tidak mengecewakan Bapak Dirjen dan Badilag yang sudah harum namanya. Mudah-mudahan kehadiran saya bisa menambah harum Badilag,” kata mantan Ketua PA Jakarta Timur ini.

Sementara itu, Hidayatullah MS juga menyatakan siap mencurahkan pikiran dan tenaganya sebagai Direktur Pratalak. Meski demikian, dia mengaku ingin mempelajari lebih jauh posisi barunya itu. “Saya mau ngaji ke Pak Zen dulu,” ungkapnya. Pak Zen yang dia maksud adalah Drs. H. Zainuddin Fajari, mantan Direktur Pratalak yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua PTA Jakarta.

(hermansyah)